Jumat, 20 Juli 2012

ZPT - Lemak, Minyak, dan Malam


                Sekarang, gw bakal ngebahas tentang ‘Zat Pembantu Tekstil’. Dimana zat pembantu ini meskipun bersifat sebagai zat pembantu namun peranannya tidak kalah penting dengan zat utama. Contohnya aja garam (NaCl), meskipun dia berfungsi sebagai zat pembantu dalam proses pencelupan, namun dalam beberapa zat warna jika tridak ditambahkan NaCl dalam proses pencelupannya maka akan didapat hasil yang belang atau tidak rata. Dalam contoh tersebut kita bisa mengetahui seberapa penting peranan zat pembantu teksti (ZPT) tersebut.
Okay, sekarang kita mulai aja pembahasan tentang Zat Pembantu Tekstil tersebut.!

1.       Lemak
Jenis minyak :
·         Lemak/minyak : ester dari gliserol dengan asam lemak.
·         Wax/malam : ester dari alkohol berbasa satu dengan asam lemak.
·         Wax/parafin : hidrokarbon rantai panjang jenuh/tidak jenuh.
Lemak/minyak adalah ester dari gliserol (alkohol trihidrat) dengan asam lemak dengan berat molekul (BM) tinggi. Syarat untuk ZPT adalah C=11-24, agar stabil.
Jenis asam lemak :
o   Asam Laurat       C11H23COOH       (Jenuh)
o   Asam Miristat    C13H27COOH       (Jenuh)
o   Asam Palmitat   C15H31COOH       (Jenuh)
o   Asam Linoleat    C17H29COOH       (Tidak Jenuh)
o   Asam Linolat      C17H31COOH       (Tidak Jenuh)
o   Asam Risinolat   C17H32OHCOOH (Tidak Jenuh)
o   Asam Oleat         C17H33COOH       (Tidak Jenuh)
o   Asam Stearat     C17H35COOH       (Jenuh)
                *jenuh : tidak ada ikatan rangkap.
                *tidak jenuh : ada ikatan rangkap.
Bentuk lemak :
§  lemak hewan pada umumnya jenuh/fasa padat.
contoh : Lemak sapi : Giserol – Tristearat dengan campuran Gliserol – Oleo – Palmito –                                            stearat.
                Lemak babi : Gliserol – Oleo – Palmito – Stearat.
                Mentega asli (susu hewan).
§  lemak tumbuhan umumnya tidak jenuh/fasa cair.
contoh : minyak jagung : Gliserol – Trioleat dengan campuran Gliserol – Oleo –                                                                   Palmito – Linoleat, Gliserol – Dilinolo – Oleat dan Gliserol –                                                          Trilinoleat.
                  Minyak jarak (pembasah).
Rantai Karbon :
Ø  Lemak harus stabil (C = 11 – 24).
Ø  Jumlah atom C rendah, seperti asam butirat (C4H9COOH).
contoh : mentega, mudah terbakar.
Ø  Asam lemak tak jenuh pada penyimpanan mudah teroksidasi oleh udara dan membentuk keton-keton yang berbau tengik.

Wax / malam :
Contoh alkohol berbasa satu :
-          Setil alkohol                      C16H33OH             TL = 50oC
-          Mesitil alkohol                   C30H61OH             TL = 88oC
-          Seril alkohol                      C26H53OH             TL = 79oC
-          Karnaubil alkohol              C24H48(OH)2         TL = 103oC

Wax / parafin (titik leleh tinggi)
Struktur : CH2n+2
               CH2n-1, -3
Sifat : Untuk parafin jenuh, tahan terhadap hidrolisa alkali sehingga disebut wax tidak tersabunkan.
Jenis pelarut : Benzena, alkohol panas, kloroform, terpentin, karbon disulfda, tidak larut dalam air,                     dan asam – alkali.


Sifat Lemak/minyak dan Wax :
1)      Penyabunan : lemak/minyak mudah tersabunkan oleh larutan alkali.
2)      Hidrolisa : wax tidak tersabunkan oleh alkali, hanya terhidrolisa pada suhu tinggi dan tekanan tinggi.
3)      Hidrolisa lemak : lemak/minyak akan terhidrolisa oleh asam kuat pada suhu mendidih.
4)      Oksidasi reduksi :
-          Lemak jenuh tidak mudah terhidrolisda/reduksi.
-          Lemak tak jenuh mudah tereduksi membentuk lemak jenuh dan mudah terhidrolisa membentuk keton-keton.
5)      Pengsulfonan dan pengsulfatan
-          Pengsulfonan : lemak jenuh (yang mengandung gas stearat, palmitat, dll) dapat disulfonkan oleh asam sulfat pekat dalam suhu tinggi dan tekanan tinggi.
-          Pengsulfatan : lemak tidak jenuh (oleat, Linoleat, dll) dapat disulfatkan oleh asam sulfat pekat dan suhu mendidih + tekanan tinggi.
6)      Oksidasi dalam udara lembab dan suhu tinggi  dan membiarkan lemak lama berhubungan udara, menyebabkan lemak tak jenuh menjadi keras, sehingga sukar dihilangkan pada proses pencucian. Hal tersebut timbul karena karena terjadi polimer lemak.
Oksidasi udara dalam waktu lama dapat menimbulkan polimerisasi antara ikatan rangkap pada ikatan hidrokarbon oksigen radikal mensubstitusi ikatan rangkap membentuk polimer lemak.
7)      Lemak/minyak yang mengandung asam lemak tak jenuh cenderung menjadi bau dalam penyimpanan pada oksidasi dan dalam udara lembab dan suhu tinggi, mula-mula asam lemak tak jenuh berubah menjadi hidrolisa, kemudian membentuk keton.
Gabungan oksidasi dan penyabunan oleh enzim dapat menguraikan lemak menjadi gliserol dan merubahnya menjadi akrolen CH2 = CH.CHO.
Oksidasi udara dalam waktu terlalu lama menimbulkan warna kuning.

1 komentar:

  1. pengertian ZPTnya koq ga ada gan? lg butuh nih..
    haha
    by: F_Dery

    BalasHapus